Pertemuan : 7
Gelombang : 22
Hari/tanggal : Senin, 18 Oktober 2021
Narasumber : Ditta Widya Utami, S. Pd., Gr
Moderator : Maesaroh
Mengatasi Writer's Block
Malam itu aku kurang bersemangat untuk mengikuti group Belajar Menulis, ntah kenapa, sudah dua kali pertemuan aku kurang bersemangat. Jum'at yang lalu aku bisa memaksakan diri tuk terus menulis, karena motivasi bunda Aam Nurhasanah dengan do'anya Allahumma paksakeun 😊. Nyeleneh memang, tapi ampuh untuk dilakukan, sehingga saya dapat menulis Rangkuman hingga selesai.
Hari ini, hari selasa 12 Rabiul awal, saya mencoba untuk menulis rangkuman kembali, Judulnya sangat menarik, pas dengan keadaanku saat ini, yaitu Writer's Block. Telah ku baca paparan nara sumber semalam, namun tak urung untuk mau menulis. Namun hari ini harus aku paksakan, dan membuang jauh jauh rasa enggan itu.
Bismillahirrahmanirrahim
Hujan yang begitu lebat diluar sana, mendorongku untuk mulai menulis. sambil menunggu hujan reda untuk pulang dari sekolah, ku isi waktuku dengan menulis rangkuman yang tertunda semalam, namun ternyata tertunda lagi. Apakah ini yang dinamakan Writer's Block ?
Baik, aku akan mencoba membuka dan merangkum pemaparan tentang apa itu writer's blok dan bagaimana cara mengatasinya.
Narasumber kali ini cantik nan cerdas asal kota Subang. Sang peraih Penghargaan Bupati Subang (2020). Peraih Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021). Prestasi literasinya yang membanggakan hingga karyanya yang mampu menembus Penerbit Mayor, memberikan jejak prestasi literasi yang baik bagi tanah Subang. beliau adalah bunda Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr. Dibersamai dengan moderator cantik nan cerdar pula yaitu bunda Maesaroh.
Apakah itu Writer's Block ?
Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional.
Writer's block juga tidak terbatas pada penulis buku saja. Blogger, mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir, screen writer (penulis naskah seperti untuk film, sinetron), script writer (penulis teks untuk dibacakan pembaca berita), dll juga bisa mengalami writer's block.
Apakah penyebab writer's block?
Untuk memahami fenomena ini, dua orang psikolog, Jerome Singer dan Michael Barrios pun mengadakan sebuah penelitian terhadap para penulis dengan latar belakang berbeda.
Kita akan kupas satu persatu penyebab writer's block dan solusinya menurut pemaparan narasumber kita saat ini.
1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis
Disaat kita mendapat tugas baru untuk menulis, atau ingin mencoba dengan metode atau tema yang tidak biasa kita tulis, seperti biasa menulis cerpen, kemudian harus menulis Karya Tulis Ilmiyah, ini biasanya akan mengalami writer's block.
Solusi 👉
Mempelajari lebih seksama terkait metode baru yang akan kita gunakan, Atau jika terkait tema, kita bisa jeda sedikit saat menulis lalu membaca referensi tambahan terkait tema tersebut untuk memperkaya wawasan dan kosa kata.
2. Stress
Ketika kita menulis, yang mengganggu pikiran kita adalah cemas dengan penilaian orang.
"Orang bakal suka gak ya ... dengan tulisan kita?"
"Sudah sesuai belum ya... tulisannya dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar?"
"Redaksinya sudah oke belum ya?"
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang membuat kita terserang writer's block.
Solusi👉
"Kita tak akan pernah bisa membuat semua orang suka dengan kita, tapi yakinlah bahwa apa yang kita tulis akan tetap bermanfaat minimal bagi diri sendiri, jadi tetaplah untuk terus menulis.
3. Lelah Fisik/Mental
Pekerjaan rutinitas yang kita lakukan, mempunyai irama yang berbeda, kadang menyenangkan dan kadang ada pula yang membuat amat melelahkan. Biasanya dengan adanya tugas tambahan ataupun pekerjaan yang ditunda tunda, sehingga menumpuk dan dituntut untuk segera diselesaikan. Masalah dengan anak didik atau keluargapun dapat membuat lelah Fisik ataupun mental.
Solusi👉
Saat terjadi lelah fisik, kita ambil nafas sejenak dan rehatlah, jangan paksakan untuk terus menulis. Refresh kembali hati, fisik dan pikiran kita. Bila Fisik kita sudah merasa nyaman, hati dan pikiran kita sudah fresh, barulah mulai kembali untuk menulis.
4. Terlalu perfeksionis.
Setiap manusia selalu menginginkan karyanya itu yang terbaik dan bagus, namun semuanya itu butuh proses dan latihan. Kita tidak bisa mengharapkan semua orang untuk mau membaca tulisan kita, mau menghargai tulisan kita atau menganggap tulisan kita yang terbaik. Bila harapan itu tak tercapai maka pupuslah semangat untuk menulis. hal itulah yang menyebabkan writer's block.
Solusi👉
Memiliki target dalam menulis itu penting. Tapi jangan sampai hal tersebut membuat kita terlalu perfeksionis sehingga malah kehilangan ide ide baru untuk menulis. Menulislah terus, tentunya menulis dengan hati, agar tulisan itu masuk pula kedalam hati pembacanya
Bagaimana caranya menghindari writer's block ?
Melansir dari laman Writer’s Digest, menulis bebas akan membantu melatih otak dalam hal menggali kata-kata yang sebenarnya, sudah ada di dalam kepala sejak lama, dan memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang kita kerjakan saat ini.
Dengan melakukan kegiatan menulis bebas secara rutin, kita bahkan bisa menemukan ide-ide baru untuk menulis banyak hal lain. Ini tentu saja bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit writer's block.
Ketika kita mengalami writer's block, cobalah buat outline atau kerangka tulisan terlebih dahulu. Dengan adanya outline kita tidak kehilangan arah saat kita hendak menulis kembali.
Mantap. Berbakat. Kren
BalasHapusSubhanallah walaupun terlambat tapi pasti tulisannya tersusun rapi jelas dan gamblang.
BalasHapuspake rumus dari mentor, paksakeun dan nulis pake hati
HapusPaksakeunnya berhasil bu. Heee
BalasHapus