Pertemuan
: 10
Gelombang
: 22
Narasumber
: Dr. Ngainum Naim
Moderator
: Aam Nurhasanah
Tak terasa malam ini
sudah pertemuan ke-10, Meskipun terasa berat melawan rasa malas tuk menulis,
namun harus tetap semangat. Malam ini kita akan ditemani seorang dosen dan
doktor di IAIN Tulungagung yaitu Bapak Dr. Ngainum Naim dengan tema MENULIS ITU
MUDAH. Dibersamai dengan moderator kita bunda Aam Nurhasanah.
Menulis itu jika
sudah menjadi budaya akan luar biasa. "Apa betul menulis itu mudah?"
Jawaban sederhananya:
" Menulis itu mudah", namun bagi yang sudah bisa. Bagi yang
belum bisa, tentu terasa sulit. Ciptakan dalam pikiran kita bahwa menulis
itu mudah. Namun bagaimana jika kenyataannya tetap sulit?
Bapak Dr. Ngainum
Naim memberikan Tip kepada para pembelajar menulis, bahwa menulis itu mudah:
1. Ubah mindset dari
"menulis itu sulit" menjadi "menulis itu mudah"
2. Ciptakan pikiran
jika keterampilan menulis itu merupakan keterampilan tingkat Sekolah
Dasar. Menulis harus dimulai dari keyakinan. Tanpa keyakinan, orang tidak
akan bisa menulis. Jika seseorang ingin bisa menulis, hal yang diperlukan untuk
dapat menulis adalah minat yang besar dan kemauan berlatih.
Perpaduan dua hal itulah yang bisa membuat seseorang sukses dalam menulis.
Pendidikan Tinggi bukan jaminan dia mampu dan sukses dalam menulis
3. Banyak
Membaca, membaca merupakan syarat wajib untuk bisa menulis
yang baik. Rasanya kecil kemungkinan orang bisa menulis yang baik jika tidak
memiliki budaya membaca
4. Meluangkan waktu
untuk menulis, bukan menunggu waktu luang, menyempatkan waktu secara konsisten
setengah jam sehari, itu sudah sangat luar biasa.
5. Rajin mengamati,
mencatat, dan mengolah menjadi tulisan. Penulis itu harus tajam mengasah
pendengaran dan penglihatan. Menangkat hal yang biasa menjadi berbeda. Tugas
penulis yang utama itu terus berproses menulis. Konsisten menulis, kualitas
akan mengikuti.
6. Belajar menulis
kepada penulis. Pengalaman mereka sangat penting buat kita memperkaya
perspektif
Tipe dan kuadran menulis.
Secara sederhana orang yang menekuni dunia menulis bisa dibedakan menjadi beberapa tipe.
Tipe pertama adalah mereka
yang terus bertahan, berproses, dan menekuni dunia menulis sejak mulai
berkiprah sampai sekarang. Bagi penulis tipe ini, menulis sudah menjadi bagian
tidak terpisah dari kehidupan. Cara kerjanya konsisten. Bisa eksis meskipun zaman berubah.
Tipe kedua adalah penulis
musiman. Ia produktif menulis tidak setiap
saat tetapi bergantung kepada momentum. Bagi dosen misalnya, mereka baru produktif menjelang deadline laporan kinerja, deadline laporan penelitian dll. Setelah tugas selesai, menulis juga berhenti. Aktivitas menulis cenderung pasif.
Tipe ketiga adalah penulis
yang pernah produktif. Tipe ini sangat produktif dalam menghasilkan karya pada masanya. Namun kala zaman berubah, Produktivitas penulis perlahan mulai surut sampai kemudian hilang sama sekali dan tidak ada lagi karya yang dihasilkan.
Tipe keempaat adalah penulis yang pernah muncul dengan karyanya. Walaupun hanya menulis satu atau dua artikel saja.
Tipe kelima adalah penulis
cita-cita. Cita-citanya menjadi penulis, namun belum ada karyanya.
Nurul Chomaria membagi penulis menjadi 4 kuadran.
Kuadran pertama; penulis yang mau
dan mampu.
Kuadran kedua; penulis yang tidak mampu tapi mau.
Kuadran ketiga; penulis yang mampu
tapi tidak mau.
Kuadran keempat; tidak mampu dan
tidak mau.
Sekarang kita instropeksi diri. Anda termasuk tipe mana? Masuk kuadran yang
mana? Dan apa yang akan Anda lakukan
setelah mengetahui posisi diri Anda.
P1. Romdiyah - Kalibaru Jakarta Utara
Kunci menulis hingga bs menerbitkan buku solo agar tulisan dapat menarik
pembaca dan tulisan kita tidak keluar dari tema. Langkah awal atau ada contoh
seperti kerangka menuliskah?
J1. kunci utamanya adalah ATM; Amati, Tiru, dan Modifikasi. Ambil buku,
lalu cermati.
P2. Umi Agus Farida - Kalsel
Lebih mudah mana menulis di hp atau laptop dan bagaimana caranya agar
istikomah dlm menulis.
J2. Setiap orang memiliki cara menulis yang paling nyaman. Soal
istikomah, itu soal komitmen. Sebuah pendapat mengatakan bahwa awal mula
kebiasaan itu dari PAKSAAN. Jadi awalnya harus dipaksa dulu. Nanti kalau sudah
sering akan menjadi terbiasa.
P3. Elok Dewi - Padang.
Ketikan keenam langkah sudah kita lakukan tapi keraguan dengan tulisan
kita masih ada, sehingga menghabat kita untuk menghasilkan karya. Apakah
langkah yang harus kita lakukan?
J3. Musuh terbesar menulis itu diri sendiri. Jika ingin sukses menulis
maka kendalikan diri sendiri. Bangun rasa percaya diri. Dalam kaidah bahasa
Arab disebutkan bahwa percaya diri itu dasar sukses. Jadi
abaikan segala keraguan.
P4. Nyoman sipi - Bali.
Bagaimana cara untuk tertarik ingin membaca, mohon bimbingan
J5. Membaca itu diawali dari rasa suka. Membangun minat membaca
bisa dilakukan dengan memilih bidang yang disukai. Strategi membaca sedikit
demi sedikit dan berorientasi paham, bukan khatam.
P5. Susi - Kayu Agung, Sumatera Selatan.
Bagaimana caranya memotivasi diri dengan sangat kuat, agar mampu
memaksakan diri untuk tetep Istiqomah menulis.
J5. Tulis di kamar kerja SUDAHKAH ANDA MENULIS HARI INI?
Spirit
menulis
MARI MENULIS DAN TERUS MENULIS.
MENULIS ITU MUDAH ASAL SUDAH TERBIASA
Kalau saya mau baca resumenya dimana ya?
BalasHapuskok bisa hilang ya tulisannya
HapusMungkin masih di word belum di copy?
BalasHapussaya langsung tulis di blog gak di word, tapi ntah kok bisa hilang ya
HapusSayapun biasa langsung di blog....mungkin ada yang kepencet,jadi ngumpet resumenya. Sekarang sudah muncul nih ...tetap semangat ya Bu ....
HapusIya.....
BalasHapusBelum dicopas k blog
baru flayer dan judul
BalasHapusKeren
BalasHapusNah ini baru ada. mantap
BalasHapusnulis langsung di blog pak
BalasHapusKeren. Ayo semangat semangat🔥
BalasHapusResumenya bagus dan lengkap
BalasHapusMantap bu
Semangat. Apapun yg terjd demi sebuah obsesi harus sll tegar diri
BalasHapusBenar buk, saya kemaren juga tulisannya jadi aneh, karena nggak ngerti panik juga. Tapi buka di link Sudah dikirim alhamdulillah bisa dibaca. Semangat ibu
BalasHapusMantol
BalasHapus