Jumat, 05 November 2021

Konsep Buku Non Fiksi

 

Pertemuan            : 15
Gelombang          :  22
Hari /Tanggal       : Jum'at, 5 November 2021
Narasumber         : Musiin, M. Pd.
Moderator            : Ms. Phia

بسم الله توكلت على الله لا حول ولا قوة الا بالله

Tak terasa sudah masuk ke pertemuan 15. Hari demi hari ku lalui untuk terus dapat mengikuti Belajar Menulis PGRI.  Berat rasanya melawan rasa malas dan kantuk, namun aku tak mau tertinggal dengan karya orang orang hebat. Ku paksakan diri ini untuk terus dapat menyelesaikan tugas resume tahap demi tahap, karena aku ingin bisa dan punya karya.

Malam ini Ms.Phia membersamai narasumber Ibu Musiin. M. Pd.  Menyampaikan materi yang berjudul Konsep Buku Non Fiksi. Beliau adalah Seorang ibu yang sangat suka membaca, travelling dan memasak. Beliau juga seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri dan  Founder Organisasi Masyarakat. Wah …. Benar benar Wanita luar biasa. wow ada lagi,…  ternyata beliau juga seorang wirausaha. Supeeer  sekali…..

Ditengah kesibukannya, beliaupun alumnus kelas menulis Om Jay gelombang 8, dan menerima tantangan untuk menulis buku yang diberikan Prof. Eko. dan berhasil terbit. Buku tersebut dijual ditoko buku Gramedia secara online maupun offline. Senang sekali ya …. Usaha keras dapat membuahkan hasil.

Kesuksesanya dalam menulis berawal dari rasa takut. Takut tidak ada yang membaca, takut salah menyampaikan pendapat dan merasa karya orang lain lebih bagus, dari rasa takut itulah, kemudian dia sadar bahwa Ketakutan itu dapat  merendahkan potensi untuk menulis.

Keberanian menulis mulai tumbuh saat dia mengikuti group belajar menulis bersama om jay. Dari situlah tumbuh cahaya untuk berkarya yang berasal dari diri sendiri. Rasa minder untuk menulis, menjadi berani dan akhirnya   merasakan kesenangan dalam menulis.

Menurut narasumber, menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan, di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, tidak semudah bergosip . Justru tantangannya karena menulis adalah hal yang sulit, maka perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir cinta menulis.

Alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.

1.   Mewariskan ilmu lewat buku.

2.   Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.   Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer

Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.  Pikiran menjadi penulis dapat mengantarkan mengikuti kelas-kelas menulis dan akhirnya menuai karya sebagai penulis.

3 pola penulisan buku nonfiksi

1.   Pola Hierarkis ; dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit, seperti buku Pelajaran

2.   Pola Prosedural ; disusun berdasarkan urutan proses. Seperti  buku Panduan

3.   Pola Klaster ; disusun secara poin per poin atau butir per butir. Seperti kumpulan tulisan

5 langkah Proses penulisan buku

1.    Pratulis

  • a       Menentukan tema ; tentukan satu tema saja, misalnya tentang Pendidikan.
  • b.   Menemukan ide ; ide bisa diambil dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, Imajinasi, Mengamati lingkungan, hasil perenungan atau membaca buku.
  • c.       Merencanakan jenis tulisan
  • d.       Mengumpulkan bahan tulisan
  • e.       Bertukar pikiran
  • f.        Menyusun daftar
  • g.       Meriset
  • h.       Membuat Mind Mapping
  • i.         Menyusun kerangka

2.   Menulis Draf

  • a.       Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
  • b.       Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

3.   Merevisi Draf

  • a.         Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
  • b.         Memeriksa gambaran besar dari naskah

4.   Menyunting Naskah : Ejaan, Tata Bahasa, Diksi, Data dan fakta, Legalitas dan norma

5.   Menerbitkan

 

Referensi berasal dari data dan fakta diperoleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dari :

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Anatomi buku nonfiksi

1.   Halaman Judul

2.   Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.   Halaman Daftar Isi

4.   Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.   Halaman Prakata

6.   Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.   Bagian /Bab

8.   Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.   Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis

Hambatan-hambatan dalam menulis

1.   Hambatan waktu

2.   Hambatan kreativitas

3.   Hambatan teknis

4.   Hambatan tujuan

5.   Hambatan psikologis

Bagaimanakah cara mengatasinya?

1.   Banyak membaca

2.   Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3.   Disiplin menulis setiap hari.

4.   Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi

 

Trimakasih bunda hebat, penjelasan nya sangat terstuktur.

* Pesan Moral*

Jangan takut untuk menulis dan berpendapat, karena rasa takut akan merendahkan potensi untuk menulis.


5 komentar: