Gelombang : 22
Hari /Tanggal : Rabu, 10 November
2021
Narasumber : Mukminin, S.Pd,
M.Pd
Moderator : Aam
Nurhasanah
Bismillahirrahmanirrahiim
Tak terasa sudah pertemuan yang ke 17, kulawan rasa kantuk dan
malas tuk dapat menyimak dan meresume materi malam ini. Hari ini bertepatan
dengan hari Pahlawan. Semoga kian tumbuh semangat kepahlawanan tuk menulis dan
berkarya.
Pemateri malam ini adalah bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd.
Guru SMP I Kedungping Lamongan Jatim dan peseta pelatihan menulis PGRI
asuhan Om Jay gelombang 8. Yang terkenal dengan sapaan Cak Inin.
Alhamdulillah, selain Cak Inin,
banyak lagi peserta Belajar Menulis gelombang 8 yang dilaksakanan pada
bulan Maret 2020 yang berhasil menciptakan karya dalam menulis dan
menjadi narasumber, diantaranya : Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Aam
Nurhasanah, Pak Julius Roma Patandean, Mayor Nani, Om Bambang, Pak Suharto /
Cing Ato.
Buku solo perdana cak Inin
yang terbit sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 55 berjudul "55
Pantun Nesehat". Buku ini dibuat selama 3 Minggu.
Hasil resume kuliah online bersama Om Jay dan PGRI pada gel.8
mulai Maret-Juli 2020 juga diterbitkan dengan judul "Jurus
Jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar"
Kelompok Gelombang 8 membuat
kenangan buku Antologi yang diedit oleh ibu Noralia dan di
penerbitkan oleh Kimila press Lamongan milik cak Inin.
Dibersamai dengan seorang Moderator bunda Aam
Nurhasanah yang sangat fenomenal dalam menyemangati peserta tuk terus menulis
dan menulis.
Kata-kata Mutiara yang disampaikan oleh bunda
Aam sebagai motivasi diri:
1."Semua orang akan mati kecuali karyanya,
maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". -
Ali bin Abi Thalib
2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau
bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali
Masuk kepada materi kali ini adalah
Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat. Seorang yang ingin
bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku.
Lima Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan
Buku :
1. Prawriting
a. Penulis mencari ide apa yang akan ditulis
dengan peka terhadap sekitar ( Pay attention).
b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena
yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis mulai menulis naskah buku sesuai
yang dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi,
novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas,
dan bereskpresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan
mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah
mana yg perlu ditambahkan.
4. Editting/ Swasunting
Setelah naskah kita revisi maka masuk
tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai
kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai
"Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit,
kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI.
5. Publikasi
Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku
sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.
Penerbit buku ada macam.
Pertama penerbit Mayor dan
yang kedua Penerbit indie
1. Jumlah Cetakan
- Penerbit
mayor :
mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000
eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
- Penerbit
indie :
hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang
dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui
media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
- Penerbit
mayor : Naskah
harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah.
Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Tentu
saja mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka
terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap
naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin
ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
- Penerbit
indie : Tidak
menolak naskah selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan,
tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat,
serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti
diterbitkan.
3. Profesionalitas
- Penerbit
mayor : Penerbit
mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan Sumber Daya Manusia
di perusahaan besar mereka.
- Penerbit
indie : penerbit
indipendenpun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali
anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal
cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi
penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas
masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran
penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas
dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Penerbit indie
jaga mutu, Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas coklat halus awet (
bookpapar).
4. Waktu Penerbitan
- Penerbit
mayor : Pada
umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo
1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa
cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor
adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka
lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku.
Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai
target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh
penerbit.
- Penerbit
indie : Akan
segera memproses naskah yang diterima. Dalam hitungan minggu buku sudah
bisa terbit. Karena penerbit indie tidak fokus pada selera pasar yang
banyak menuntut ini dan itu. Penerbit indie menerbitkan karya yang
penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak
diterbitkan sehingga tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan
buku.
5. Royalti
- Penerbit
mayor : Kebanyakan
penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan.
Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau
setelah 3-6 bulan penjualan buku.
- Penerbit
indie : Umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual
penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll
6. Biaya penerbitan
- Penerbit
mayor : Biaya
penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan
buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka.
Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan
dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku
tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
- Penerbit
indie : Berbayar
sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan
yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan
tidak sama.
Pertanyaan narasumber : “Apakah Bapak Ibu sudah mempunyai
pandangan penerbit yang akan menerbitkan buku Anda?
Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yang Bapak
Ibu suka.
Ada 3 penerbit indie:
1. Oase
2. Gemala
3. YPTD dan
4. Kamila Press
Lamongan.
✓ CV
Kamlia Press Lamongan.
Melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,
editing, Lay out, dan design cover buku dengan harga
terjangkau.
Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS
LAMONGAN:
1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata
pengantar, daftar isi, naskah daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis
dengan fotonya dan Sinopsis
2. Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi
1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm.
Gunakan huruf Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim
ke WA Mukminin, 081330944498 atau email gusmukminin@gmail.com
Rincian biaya cetak buku TERBARU (
TERJANGKAU) di KAMILA PRESS LAMONGAN
Biaya Cetak buku A5, kertas
"Bookpapar (coklat halus)", termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover
buku:
A. 60 halaman:
Cetak 5 buku/ eksp. = 566.000 plus ongkir
Cetak 10 buku/ eksp. = 632.000, plus
ongkir
B. 70 hlm:
Cetak 5 buku = 570.000 plus ongkir
Cetak 10 buku = 650.000 plus ongkir
C. 85 hlm :
Cetak 5 buku = 580.000
Cetak 10 buku = 660.000
D. 90 hlm:
Cetak 5 buku = 600.000
Cetak 10 Buku = 715.000
E. 100 hlm:
Cetak 5 buku = 635.000
Cetak 10.Buku = 725.000
F. 125 hlm:
Cetak 5 buku = 650.000
Cetak 10 buku = 751.000
G. 150 hlm=
Cetak 5 buku = 665.000
Cetak 10 buku = 800.000
Sekian ......
Selamat
Hari Pahlawan
Tetap Semangat 💪💪
Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik
BalasHapus